Dari Syaddad bin Aus, Rasulullah bersabda, "Barangsiapa sholat dengan niat riya', maka ia telah berbuat syirik, Barangsiapa puasa dengan niat riya' maka ia telah berbuat syirik, Dan barangsiapa memberi sedekah dengan tujuan riya'(untuk membangga2kan diri), maka ia juga telah berbuat syirik." (HR. Ahmad)
Dalam hadist lain di riwayatkan bahwa Rasulullah bersabda, “Aku khawatirkan pada kalian terdapat syirik asghar (syirik kecil) adanya."
Para sahabat bertanya, “Apa syirik asghar itu maksudnya ya Rasulullah ?"
Rasulullah menjawab, "Ialah riya', beramal untuk menunjuk nunjukkan kepada orang lain. Kelak hari pembalasan tiba, Allah akan berkata, ‘Pergilah kamu pada orang-orang yang dahulu kamu beramal karena mereka. Tengoklah sekarang, kalau-kalau kamu temukan kebaikan pada diri mereka."
Ali bin Abi Thalib berkata, “Orang yang riya punya empat tanda, yaitu Malas jika sendirian, Rajin bila di muka orang, Bertambah amal jika dipuji, Berkurang kebaikan bila dicela.”
Barangsiapa beribadah untuk membangga banggakan diri di hadapan manusia lain, maka ibadahnya tidak tertinggal untuk Allah. Hanya kebanggaan dari manusia itu sajalah yg di perolehnya. Hal ini sangat penting, pada dasarnya apa saja ibadah kita, harus kita kerjakan semata mata hanya untuk mendapatkan ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala, dan jangan mencampurkan dengan tujuan lain. Sebab kebaikan dari ibadah kita akan terhapus, bahkan akan mendapat dosa.
Dalam sebuah hadits qudsi Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman, “Aku adalah Maha Kaya. Siapa yang menyekutukan-Kubdengan yang lain dalam ibadahnya, maka Aku akan biarkan ia dengan sekutu itu. Dia akan mencari pahala dari sekutu itu, dan Aku tidak ada kaitan apa apa dengannya.”
Allah berfirman yang artinya, “..... Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya." (QS, al Kahfi : 110)
Rasulullah selalu mengingatkan agar umatnya waspada, dan setiap amalan hendaknya semata mata untuk mendapatkan ridho Allah Subhanahu wa Ta’ala, upayakan segala upaya untuk mengelak dari niat mendapatkan nama baik atau kemasyuran. Janganlah lalai terhadap tipu daya syetan yang licik. Apabila musuhnya kuat, maka syetan akan mengeluarkan berbagai macam tipu muslihat untuk memperdaya manusia agar tidak melakukan amalan karena takut tidak ikhlas.
Imam Ghazali rah.a. berkata, “Untuk menghalangi seseorang berbuat baik, padamulanya syetan membuat khayalan dalam pikirannya agar perbuatan baik itu tidak di lakukan. Tetapi jika manusia tidak menurutinya, syetan akan membisiki ke dalam hatinya bahwa kalau tidak ada keikhlasan, maka amalan itu akan sia sia. Sehingga timbul rasa was was pada diri manusia yg dapat menghalanginya berbuat amalan baik. Apabila manusia itu tdk jadi melakukan amalan baiknya, berarti tipu daya syetan itu telah berhasil.” (Ihya’)
Dengan demikian janganlah kita menghentikan ibadah kita karena was was dan takut tdk ada keikhlasan. Kita harus berusaha sekuat tenaga untuk menghadirkan keikhlasan dalam hati kita, ketika kita beribadah kepada Allah. Marilah kita berdo’a agar dengan limpahan rahmat dan karunia-Nya, Allah membantu kita sehingga usaha kita dalam beribadah tidak menjadi sia sia. Amiin Ya Rabbal Alamiin.....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar